Dimas mengatakan, sejak jalur pendakian ditutup, banyak wisatawan yang menanyakan kapan jalur kembali dibuka.
Pihaknya berharap, rencana pembukaan kembali jalur pendakian dengan berbagai pembatasannya ini bisa menjadi solusi.
"Sebelum ditutup, jumlah wisatawan yang mendaki antara 200 hingga 400 orang per bulan," lanjutnya.
Terpisah, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Raung Banyuwangi Agung Tri Subekti menegaskan, jarak aman untuk wisatawan atau masyarakat masih sama dengan rekomendasi sebelumnya, yakni 3 km dari puncak kawah.
"Kalau dari kami, asal di luar 3 km, masih aman," kata Agung.
Kondisi Gunung Raung
Laporan rutin harian di laman Magma Indonesia menunjukkan, gunung api setinggi 3332 mdpil itu menunjukkan kondisi gunung yang terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III pada 26 Januari 2023.
Teramati juga adanya asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100 meter dari puncak.
Dari sisi pengamatan kegempaan, terjadi tujuh kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-3 mm, dan lama gempa 23-51 detik.
Terdapat juga satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 4 mm, S-P 7.6 detik dan lama gempa 36 detik.
"Sepuluh kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-32 mm, S-P 17-51 detik dan lama gempa 46-138 detik," tulis Magma Indonesia.
Tercatat juga satu kali gempa tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm, dominan 0.5 mm.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pendakian Gunung Raung via Kalibaru Segera Dibuka Kembali, Dibatasi Sampai Puncak Bendera