"Saya yakin kalau kita berbuat baik hasil baik, kalau berbuat jelek hasilnya juga menjadi jelek," ungkap Santoso, Sabtu, dilansir Surya.co.id.
Seperti diketahui, saat menjabat Wali Kota Blitar periode kedua pada 2016-2021, Samanhudi menggandeng Santoso sebagai wakilnya.
Tapi, jabatan Wali Kota Blitar Samanhudi di periode kedua tidak tuntas.
Di tengah perjalanan, Samanhudi tersandung kasus suap pembangunan gedung baru SMPN 3 Kota Blitar pada 2018.
Ketika Samanhudi terjerat kasus suap oleh KPK, otomatis posisi Santoso yang sebelumnya menjadi Wakil Wali Kota Blitar naik menggantikan posisi Samanhudi sebagai Wali Kota Blitar di sisa jabatan periode 2016-2021.
Baca juga: Momen Pilkada Wali Kota Blitar 2020, Inikah Pemicu Samanhudi Balas Dendam & Jadi Dalang Perampokan?
Samanhudi Irit Bicara
Sementara itu, Samanhudi irit bicara saat digelandang masuk ke mobil jenis SUV milik Jatanras Polda Jatim untuk dibawa ke Gedung Dittahti Mapolda Jatim.
Samanhudi menyerahkan semua pernyataan sikap atas kasus yang disangkakan kepadanya itu melalui kuasa hukumnya, Joko Trisno.
"Nanti sama pengacara ya," ujarnya kepada awak media, Sabtu, seperti diberitakan Surya.co.id.
Namun, saat awak media mencoba menanyakan pernyataan sikap Samanhudi, Joko Trisno juga irit bicara.
Joko Trisno terlihat berjalan cepat memasuki mobilnya yang terparkir di seberang area lorong ruang penyidik halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.
Ia lalu memberikan pernyataan singkat mengenai kasus perampokan yang menjerat kliennya.
"Ya kan masih pemeriksaan ya. Iya (masih jalani pemeriksaan). Iya (tetap kooperatif)," ucap Joko Trisno.
Baca juga: Harapan Wali Kota Blitar soal Ditangkapnya Samanhudi yang Jadi Tersangka Perampokan Rumah Dinas
Sebagai informasi, Samanhudi diduga terlibat kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar.