Samanhudi disebut memberi informasi kepada lima eksekutor perampokan mengenai jumlah uang dan denah TKP sasaran.
Komunikasi yang terjadi di antara Samanhudi dan lima orang tersangka itu terjadi saat mereka menjadi warga binaan di Lapas Sragen, Jawa Tengah.
Dua tersangka utama, Mujiadi (54) dan Asmuri, mempelajari segala informasi mengenai keberadaan uang dalam Rumah Dinas Wali Kota Blitar, kepada Samanhudi.
Setelah bebas bersyarat, keduanya mengajak tersangka lain yakni Ali, Okky Suryadi (35), dan Medy Afriyanto (35) yang kini masih buron, untuk merancang teknis aksi perampokan tersebut.
Baca juga: Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Terungkap: Aroma Balas Dendam hingga Pengakuan Tersangka
Adapun Wali Kota Blitar Santoso mengalami perampokan di rumah dinasnya pada 12 Desember 2022.
Dalam perampokan yang dialaminya, Santoso beserta istri juga mengalami kekerasan lantaran disekap oleh pelaku.
Pelaku dilaporkan masuk dari pintu sebelah barat dan langsung menyekap tiga penjaga di pos penjagaan.
Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota Blitar bersama istri di kamar.
Kawanan perampok diketahui menggasak uang tunai dan perhiasan dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi) (Surya.co.id/Samsul Hadi)
Berita lain terkait Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar