Saat itu, menurut Marzani anaknya pernah mendaftar kuliah di FK Unila melalui jalur SBMPTN, namun tidak lulus.
"Waktu saya ngasih duit Rp 250 juta ke Yayan, tapi pak Herman tidak tahu, katanya mau dikasih ke Pak Budi,"
"Tapi anak saya enggak lulus di jalur SBMPTN itu," ungkapnya.
Baca juga: Dokter Setor Rp 240 Juta Setelah Cucu Masuk Kedokteran Unila, Uang Titipan Dibelikan Emas 1,4 Kg
Lebih lanjut, Marzani mengungkapkan uang tersebut ia titipkan kepada besannya bernama Saprodi.
Oleh Saprodi uang tersebut diberikan kepada Yayan dan diteruskan kepada Budi Sutomo yang nantinya akan disumbangkan sebagai infak pembangunan LNC.
Karena anaknya tidak lulus di jalur SBMPTN, dia lalu disarankan oleh Yayan Saputra (ajudan Herman HN) agar anaknya kembali mendaftar melalui jalur mandiri.
Di jalur mandiri itulah anak Marzani baru dinyatakan lolos secara afirmasi di jalur SMMPTN.
Lalu, ia kembali diminta menyerahkan uang SPI senilai Rp 250 juta dan uang UKT senilai Rp 17,5 juta.
"Lalu saya disarankan yayan masuk jalur mandiri, itu anak saya sudah murung dan tidak keluar kamar makanya saya suruh daftar mandiri,"
"Yang kedua saya bayar SPI Rp 250 juta, dan UKT Rp 17,5 juta lewat bank," imbuhnya.
Pilih Unila walau anaknya diterima di Pulau Jawa
Saksi lainnya, Anita orangtua dari mahasiswi berinisial CAL mengungkapkan putrinya sudah diterima di tiga universitas ternama di Pulau Jawa.
"Saksi Anita, benar putrinya diterima di tiga universitas lain?" tanya Hakim Anggota Ahmad Rifai, Kamis siang.
"Iya, benar, Pak," jawab Anita dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Gagal SBMPTN, Anak Pegawai Kemendikbud Dititipkan ke Kabiro Akademik Unila Agar Masuk Kedokteran