Ia menyebut, tanah longsor menyapu dua desa, yakni Gentong dan Air Nusa di Pulau Serasan.
Lokasi sulit diakses karena berjarak berjam-jam dari ibu kota Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
"Lokasi bencana kondisinya salah satu kecamatan dan satu pulau di Kabupaten Natuna yang berjarak 5-6 jam dari Natuna atau Ranai Kota.
Karena dalam satu pulau, kondisinya medan cukup berat, berada di tengah Laut China Selatan atau Laut Natuna," kata Hasdi dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.
Hasdi melanjutkan, kondisi listrik mati dan jaringan komunikasi juga ikut terputus akibat tanah longsor.
Sementara terkait proses evaluasi korban, aparat setempat terpaksa melakukannya secara manual karena tidak tersedianya alat berat di Pulau Serasan.
Hasdi mengabarkan, tim gabungan dari Kabupaten Natuna sudah bergerak menuju lokasi longsor pada Senin (6/2/2023) sore.
"TNI/Polri dan pemerintah daerah terkait akan melakukan asesmen," imbuhnya.
Saat ditanya jumlah korban, Hasdi belum bisa memastikannya.
"Karena data korban, orang dalam pencarian, berapa rumah yang terdampak hingga warga di pengungsian belum terverifikasi. Kita informasikan (selanjutnya)," tandas dia.
Desa berada di bibir tebing
Plt Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, mengatakan posisi desa yang tersapu longsor berada di bibir tebing.
"Posisi desa memanjang di bibir tebing yang tidak terlalu curam. jadi desa mengikuti jalan, jalan menyisir bibir tebing itu," katanya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV.