Kemungkinan itu diungkap polisi setelah melakukan olah TKP awal kecelakaan yang menewaskan delapan orang tersebut.
Laju truk yang tak terkendali yang kemudian mengakibatkan kecelakaan besar itu bisa karena sang sopir mengantuk.
"Dugaan kedua, kemungkinan ada rem blong," kata Herdi, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com.
Pihaknya juga menduga muatan besi cor yang dibawa truk melebihi kapasitas.
"Adanya dugaan overload. Sehingga mengabatkan fungsi pengereman itu tidak bisa berkerja secara maksimal," tambahnya.
Meski demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kecelakaan ini.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Muhammad Zulfikar)(TribunSolo.com/Tri Widodo/Anang Ma'ruf Bagus)