Pasalnya, pelaku sempat mencari tahu bagaimana cara membunuh lewat internet, sebelum menghabisi korban.
Afan pun mengaku tak menyesal telah membunuh sang anak.
Dia malah berkeyakinan bahwa sang anak masuk surga karena masih kecil dan tak punya dosa.
"Saya sadar, anak saya masih kecil tidak punya dosa agar masuk surga," ungkap pelaku.
Di sisi lain, aksi kejinya itu juga dipicu permasalahan ekonomi.
Ia mengaku tak sanggup membesarkan putrinya, dikutip dari TribunGresik.com.
Afan yang sehari-hari bekerja di sebuah konveksi hanya berpenghasilan Rp 300 ribu.
Gaji itu dianggapnya tak cukup untuk membesarkan anak semata wayangnya.
Ditambah lagi, ia harus mengurus sang anak sendiri lantaran sang istri pergi meninggalkannya sejak Rabu (26/4/2023).
"Faktor ekonomi tidak mampu membiayai, saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp 300 ribu," terang Afan.
Motif Afan menghabisi nyawa anak kandungnya itu juga dibenarkan oleh Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra.
Erika mengatakan, pelaku mengaku tidak sanggup lagi membesarkan anaknya.
Baca juga: Hanya Bergaji Rp 300 Ribu Dalih Ayah di Gresik Bunuh Anak Semata Wayangnya
"Motif tekanan ekonomi karena pelaku keberatan untuk membiayai keluarga maupun anaknya," katanya.
Rencanakan Aksi
Ternyata, Afan telah merencanakan aksi kejinya itu.