Polres Malaka meminta kepada keluarga korban KAN (15) agar tidak terprovokasi dengan informasi yang beredar di sosial media.
"Permintaan ini karena kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian, jadi apabila ada informasi atau apapun di media sosial langsung dikonter saja untuk tidak usah percaya atau langsung beritahu kepada pihak kepolisian," kata Kapolres Malaka AKBP Rudi Junus Jacob Ledo.
Kapolres meminta masyarakat hidup dengan damai sejahtera dan harus saling menjaga di Kabupaten Malaka ini.
"Saya minta supaya jangan saling membalas atau saling menyerang, saling membenci dan saling menghancurkan apalagi saling menghilangkan nyawa. Itu tidak boleh terjadi di Malaka," tandasnya.
Ditembak Saat Latihan Pencak Silat
Sebelumnya seorang pelajar berinisial KAN (15) tewas tertembak, Jumat (28/4/2023) di Desa Bonitasae, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Korban mengalami luka tembakan pada pelipis sebelah kanan hingga akhirnya meregang nyawa.
Informasi yang disampaikan saksi Afejas Seran (28) dan Oktaviana Hoar (22), peristiwa itu terjadi saat korban sedang mengikuti pelatihan pencak silat.
Saat kejadian, korban beserta teman-teman dengan pelatihnya sudah selesai latihan dan sedang berdoa.
"Tiba-tiba bunyi tembakan senapan, korban beserta teman-temannya berlari berhamburan. Pada saat itu korban menyampaikan kepada teman-temannya bahwa dia kena tembak dan pelatihnya langsung hubungi Polsek Weliman," jelas Afejas.
Yuliana Bikliu, salah satu tetangga korban menyayangkan kejadian tersebut.
Dia berharap pelaku dapat segera diamankan.
"Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Mereka berlatih harusnya tidak saling serang tetapi untuk menjaga diri tetapi cara seperti ini sangat tidak manusiawi, semoga pelaku segera diamankan," ungkap Yuliana. (Nbs)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul:
Pelajar Malaka Tewas Ditembak, Begini Kronologinya
Pelajar di Malaka Ditembak OTK Hingga Tewas, Polisi Minta Keluarga Jangan Terprovokasi