Gustam membenarkan jika asal muasal Mustopa meminta pengakuan sebagai nabi lantaran pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.
Mustopa diminta untuk melanjutkan perjuangan risalah kenabian.
"Sejak saat itu memang dia selalu minta diakui bahwa dia itu nabi yang melanjutkan perjuangan Nabi Muhamad SAW," kata dia.
Hidup Normal
Meski demikian, kata Gustam, kehidupan sehari-hari Mustopa nampak normal seperti warga pada umumnya.
Dia tetap bekerja sebagai seorang petani dan membuat usaha sebagai penjual minyak eceran.
"Kalo kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran.
Dia punya kebun coklat," kata Gustam.
Gustam mengaku kaget jika Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat.
"Mangkanya saya juga bener-bener kaget. Orang dia itu biasa sering becanda sering kumpul juga. Cuma memang satu itu dia tetap pingin diakui sebagai nabi," kata dia. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul 2 Hari sebelum Kejadian, Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Masih Terlihat di Rumah