Sebelumnya Husen kerap membantu orangtuanya di sawah.
"Merantau, tapi tidak tahu ke mana, karena tidak ada kabar.
Tahu-tahu ada polisi ke sini, sebelumnya tidak tahu, karena tidak ada kabar.
Menurut Hamidah, Husen tidak pernah berbuat neko-neko di desanya.
"Di sini baik," kata Hamidah.
Baca juga: Husen Pelaku Mutilasi Mayat yang Dicor di Semarang Ditangkap, Sempat Kabur ke Banjarnegara
Hal senada disampaikan tetangga lainnya, Fitriani.
Ia mengaku tidak menyangka, Husen menjadi tersangka pembunuhan sadis.
"Kaget banget, enggak menyangka, dari fisiknya seperti itu masa sampai (berbuat) segitunya.
Kalau di rumah biasa saja, enggak pernah aneh-aneh," ujar Fitriani.
Sementara itu, ayah Husen, Narsid enggan berbicara banyak mengenai penetapan anaknya sebagai tersangka pembunuhan.
"Enggak tahu, selama 10 bulan tidak menerima kabar, dihubungi juga tidak bisa," kata Narsid.
Diberitakan sebelumnya, pegawai depot air minum AHS Arga Tirta, Muhammad Husen (28) ditetapkan polisi sebagai tersangka mutilasi dan pengecoran terhadap bosnya, Irwan Hutagalung (53), di Jalan Mulawarman, Tembalang, Kota Semarang.
Menurut pengakuan Husen, aksi kejam itu dia lakukan atas dasar balas dendam karena kerap dipukuli bosnya bila salah dalam bekerja.
Cari Cewek Setelah Eksekusi