Namun sebelum menyerahkan diri pada pukul 05.30 WIB, pelaku sempat keluar masuk Mapolsek Klaten Kota.
"Pelaku ini sempat muter-muter dulu sebelumnya. Dia ke Jogja, muter di Jogja, muter-muter di Klaten, dateng ke kantor polisi, keluar lagi, dan kemudian baru dateng (menyerahkan diri)," ujarnya, dikutip dari TribunSolo.com
Polisi datangi lokasi pembunuhan
Setelah pelaku menyerahkan diri dan mengaku telah membunuh korban, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo.
Kehadiran polisi dalam jumlah banyak itu membuat warga kaget.
Fatimah (37), warga sekitar kontrakan, sempat mengira banyaknya polisi ini karena ada penggerebekan kasus narkoba.
"Tadi jam 5 lebih. Tahu-tahu ada polisi dan sudah ramai warga," kata Fatimah, Kamis (22/6/2023).
Namun kemudian, banyak warga yang bercerita jika banyaknya polisi lantaran salah satu penghuni kontrakan ini ada yang menjadi korban pembunuhan.
Dari kabar yang beredar, seorang perempuan ditemukan meninggal dunia mengenaskan di dalam rumah kontrakan.
Kondisi tubuh korban ditemukan bersimbah darah dengan kepala terpenggal.
Tubuhnya ditemukan di dalam kamar, sedangkan kepala ada di ruang tamu.
Fatimah sendiri mengaku tak melihat langsung kondisi korban.
"Tidak tahu, takut," katanya.
Kepala Desa Nangsri, Sumarjo, mengaku malah mendapatkan informasi soal dugaan pembunuhan ini dari Camat.
Sekira pukul 06.00 WIB dia dihubungi Camat Manisrenggo.
Di lokasi, dia mendapati garis polisi sudah terpasang mengelilingi rumah.
"Setelah itu saya datang ke lokasi. Tapi sudah dipasang garis polisi. Jadi saya tidak masuk," kata Sumarjo, Kamis (22/6/2023).
Dia mengaku saat mendatangi lokasi kejadian, banyak polisi yang ada di dalam rumah.
"Korban bukan warga Nangsri," katanya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Tri Widodo)