TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca gempa dengan kekuatan 6,0 skala richter mengguncang Bantul, Yogyakarta, banyak rumah yang terdampak dan mengalami kerusakan.
Termasuk sejumlah rumah di Kompleks Persada Giripeni, kabupaten Kulon Progo.
Akibat gempa yang mengguncang Jumat malam, terdapat retakan memanjang pada sejumlah tembok rumah warga.
Kondisi ini tentu saja membuat warga khawatir kerusakan akan semakin parah jika terjadi gempa susulan.
Seorang warga Kulon Progo, Wawan Hermanto mengatakan bahwa ada laporan yang menyatakan bahwa sejumlah rumah mengalami kerusakan karena kontur bangunan yang cukup rapuh.
"Ada laporan yang masuk dari kompleks perumahan yang memang kontur bangunannya dengan tipe subsidi sangat sederhana," jelas Wawan, dikutip dari tayangan Kompas TV, Sabtu (1/7/2023).
Kondisi ini yang menimbulkan retakan baru atau retakan yang semakin lebar pada rumah yang sebelumnya telah mengalami retak pada bagian temboknya.
"Sehingga banyak terjadi keretakan-keretakan yang baru atau bahkan retakan lama tambah lebar," kata Wawan.
Bahkan ada rumah yang mengalami kerusakan cukup parah hingga plafon pada salah satu kamar di rumah itu jatuh.
"Kemudian yang paling parah adalah jatuhnya plafon di salah satu kamar di rumah warga," papar Wawan.
Wawan menuturkan bahwa warga pun khawatir rumah mereka semakin rusak jika terjadi gempa susulan.
Baca juga: Detik-detik Warga Bantul Meninggal saat Gempa, Diduga Kaget dan Miliki Riwayat Penyakit
"Hal ini sangat mengkhawatirkan ke depannya, karena jika terjadi gempa susulan lagi, tentunya ini akan menambah kerusakan di kompleks perumahan kami," pungkas Wawan.
Sedikitnya ada 5 rumah di kawasan perumahan itu yang mengalami kerusakan setelah gempa melanda.
Kerusakan akibat guncangan gempa itu kemudian diperparah dengan kondisi tanah yang labil di kawasan tersebut.