Kasus antraks sendiri terjadi sebelum Iduladha, namun baru diungkapkan sebulan berikutnya.
"Jadi belum bisa dipastikan apa penyebab penurunannya," ujar Kelik.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari sebelumnya juga menyatakan tidak ada penutupan pasar hewan.
Namun pihaknya menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan intensif di seluruh pasar hewan.
Semua ternak yang masuk pun wajib melakukan disinfeksi.
"Pengawasan ketat kami lakukan sejak pintu masuk hingga penurunan hewan ternak ke pasar," kata Wibawanti.
Baca juga: 6 Pasien di Puskesmas Gondosari Kabupaten Pacitan Diduga Terpapar Penyakit Mirip Antraks
2 Warga Gunungkidul Positif Antraks
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul kembali temukan warga yang positif Antraks di Kapanewon Semanu.
Penelusuran pun tengah dilakukan oleh tim terkait.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan ada dua warga yang diduga terkena antraks.
"Keduanya mengalami luka seperti terkena antraks," kata Dewi pada wartawan, Jumat (14/07/2023).
Dua warga ini diketahui berasal dari Padukuhan Semuluh, Kalurahan Ngeposari.
Lokasi ini berbeda dengan temuan antraks sebelumnya di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo.
Menurut Dewi, pihaknya tengah melakukan penelusuran terkait riwayat dari luka yang dialami dua warga ini.