Semula berawal dari kericuhan yang pecah antara massa dengan polisi pada Senin malam.
Polisi kemudian mencari massa kericuhan hingga ke pemukiman warga sekiar lokasi kejadian.
"Dia pikir massa (yang ricuh) ada yang ngumpet (sembunyi), dia memaksa 'woy buka woy buka brengsek. Yang bukan warga asli keluar'," ucap Handika menirukan ucapan oknum polisi saat itu.
Handika mengaku, anaknya yang berumur 6 tahun terluka akibat insiden ini.
Anak tersebut sebelumnya sedang berada di balik pintu.
"Salah satu polisi ngedobrak pintu yang di depan, nah anak saya ketakutan."
Baca juga: Ricuh Antara Warga dan Polisi di Dago Bandung, Bocah 6 Tahun Alami Trauma usai Dibentak Aparat
"Dia ngumpet di belakang pintu. Ngumpet di belakang pintu, dia terluka terkena kakinya kejepit," urai Handika.
Polisi kemudian pergi begitu saja tanpa mengucapkan permintaan maaf karena masuk rumah warga tanpa izin.
Handika menambahkan, anaknya kini mengalami trauma karena kejadian aksi dobrak oleh polisi.
Ia merasa ketakutan dan langsung masuk ke dalam kamar saat mendengar teriak atau orang tidak dikenal.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Budi Sartono buka suara terkait video polisi mendobrak rumah warga.
Ia menegaskan, akan melakukan penelusuran untuk mengecek informasi yang beredar di media sosial.
"Nanti akan kami telusuri kembali karena kami fokus ke pembukaan jalan, nanti kalau ada anggota yang masuk ke rumah akan kita akan pelajari kembali," kata Budi, dikutip dari Instagram @polrestabesbandung.
Kronologi
Sebanyak 4 warga didampingi kuasa hukumnya membuat laporan ke polisi.