TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial S (57) warga Klaten, Jawa Tengah dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis, Jumat (18/8/2023).
S yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini sebelumnya dipasung oleh keluarganya.
Ia harus dibopong oleh petugas saat dievakuasi karena kondisinya yang cukup lemah.
Koordinator Lapangan Buser PMKS ODGJ Dinsos Kabupaten Klaten, Joko Priyatna mengatakan kini S tengah mendapat perawatan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Kabupaten Klaten.
"Setelah dievakuasi, saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit," ujar Joko.
Saat dievakuasi, S dibopong oleh petugas gabungan karena tidak dapat berjalan.
Baca juga: Berawal Warga Mencium Bau Menyengat, Usai Dicek Ternyata Sumbernya dari Mayat ODGJ
Sebelum dirantai, S diketahui pernah menjadi korban kecelakaan di wilayah Jogjakarta.
Keluarga mendapati informasi itu setelah S dirawat di Rumah Sakit Sardjito Jogjakarta.
"Kondisi terakhir kaki patah tulang karena kecelakaan, sehingga tumpuan kaki belum 100 persen normal," jelasnya.
Sebelumnya, S dikabarkan dirantai di rumah usai sering pergi alias kabur dari rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Ia hidup dan tinggal bersama kedua orang tuanya yang sudah berusia lanjut.
Jateng Bebas Pasung
Evakuasi S sendiri dilakukan bukan tanpa sebab.
Lantaran semenjak menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencanangkan Jawa Tengah bebas dari pasung.
"Maka sesuai arahan Gubernur, ketika mendapati adanya informasi masih ditemukannya ODGJ dipasung kami segera gerak cepat," ucap Joko.
"Kami kontak RSJD untuk segera membebaskan pasien tersebut," imbuhnya.
Selain mengevakuasi pasien, pihaknya juga memberi edukasi kepada keluarga dan masyarakat lingkungan sekitar kalau pemasungan sendiri melanggar hak manusia.
"Bagaimanapun mereka juga manusia, maka kami beri pengertian," paparnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kondisi ODGJ yang Dipasung Keluarganya di Klaten, Fisik Lemah Sampai Harus Dibopong saat Evakuasi