TRIBUNNEWS.COM - Jasad seorang wanita yang mengenakan seragam pramuka ditemukan di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (22/8/2023).
Setelah diselidiki, identitas jasad wanita tersebut bernama Rika Indriyeni (20), warga Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.
Rika dilaporkan hilang meninggalkan rumah sejak Minggu (20/8/2023).
Pihak keluarga sempat ragu jasad yang ditemukan merupakan Rika, lantaran korban sudah tidak sekolah dan bekerja di sebuah restoran.
Diduga, Rika tewas dibunuh dan pelaku memakaikan seragam pramukan untuk menghilangkan identitas korban.
Baca juga: Usai Puas Lampiaskan Nafsu, Ayah Kandung Cekik Anak Sampai Tewas, Jasad Dimasukkan ke Dalam Karung
Selain dibunuh, Rika juga menjadi korban pencurian karena sepeda motor korban tak ditemukan.
Jasad korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Mojo oleh Personil Polsek Ulujami.
Polsek Ulujami bersama Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Pemalang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban dan pelaku pembunuhan.
Kakak korban, Kusmiyati mengaku sempat tidak percaya adiknya tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan mengambang di tambak.
"Pertama saya lihat dari wajahnya. Itu jam 3 itu waktu diangkat, saya sudah mengenali wajahnya. Tapi saya gak percaya karena adik saya enggak sekolah, sudah kerja. Itu kan pakai seragam mayatnya," ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunJateng.com.
Kusmiyati menjelaskan korban sudah tidak pulang ke rumah sejak Minggu (20/8/2023) dan pihak keluarga membuat laporan orang hilang pada Senin (21/8/2023) malam.
Baca juga: Fakta Wanita Bersuami Dibunuh Selingkuhan di Sumsel: Motif Dipicu Foto Syur-Jasad Dibuang di Kebun
Petugas kepolisian kemudian menghubungi dan memintanya pergi ke rumah sakit di Pemalang untuk memastikan jasad yang ditemukan merupakan Rika.
"Ciri-cirinya kok bajunya, celananya, kukunya, kaki nya, sama seperti adiknya. Saya kan kakaknya, jadi saya tahu. Bajunya sudah dibuka semua, nah itu saya enggak ngenali wajahnya."
"Tapi saya kenal tangannya, kakinya, jari-jarinya saya tahu bahwa itu adik saya. Tapi saya belum mengakui waktu itu. Giliran ke polres, ada temuan pakaian-pakaian adik saya, baru itu saya percaya. Benar adik saya," bebernya.