TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tega aniaya dua anak kandungnya sendiri.
Bahkan, aksi penganiayaan tersebut direkam oleh pelaku, E (34) dan diunggah di akun Facebook miliknya.
Kini, E telah diringkus oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi.
Korban atau dua anak E telah mendapatkan penganan dari pihak terkait.
Tim Puskesmas Cidolog, Sohibul N mengatakan, salah satu korban berinisial A dinyatakan sehat dan fisiknya tak terluka.
"Tadi sama tim dokter ke sana, kalau secara fisik alhamdulillah tidak ada apa-apa, tidak ada memar, tidak ada apa-apa," ujar Sohibul kepada TribunJabar.id via telepon.
Baca juga: 2 Bocah di Sukabumi Dianiaya Ayah Kandung karena Kerap Minta Jajan, Pelaku Terancam 3 Tahun Penjara
Pihaknya mengimbau kepada keluarga korban untuk menjaga psikologi anak, terlebih ayahnya sudah ditangkap dan ibunya berada di luar negeri untuk bekerja.
"Secara fisik tidak ada lecet, memar tidak ada, tapi kan yang lebih lanjutnya psikologi secara emosional dikhawatirkan anak itu trauma. Mohon lah keluarganya, (anak) perlu dijaga, karena kan ibunya gak ada dan bapaknya sebagai pelakunya, otomatis kan kepada keluarga mau uwanya (paman), mau tantenya kan, lebih diperhatikan, biar anak itu melupakan kejadian itu," kata Sohibul.
Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Sukabumi sudah turun tangan melakukan trauma healing kepada para korban.
"Dari Dokkes Polres Sukabumi saat ini juga masih di sana melakukan pemeriksaan intensif, termasuk terapi healing terhadap yang bersangkutan (korban),"
"Alhamdulillah yang bersangkutan kondisinya stabil bisa diajak tertawa, tidak menangis," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede di Satreskrim Polres Sukabumi, Selasa (29/8/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Siswa MTs di Lamongan Tewas Diduga Dianiaya: Polisi Periksa Belasan Saksi hingga Keterangan Ponpes
Kronologi Penganiayaan
Diketahui, E melakukan penganiayaan terhadap anaknya lantaran korban merengek meminta jajan.
Aksinya pun ia rekam dan diunggah ke Facebook hingga akhirnya viral.
AKBP Maruly mengatakan, penganiayaan bermula ketika dua anak pelaku yang sedang berada di warung meminta uang untuk jajan kepada E yang saat itu baru pulang bekerja.