Dikatakan Reinhard, setelah insiden itu, ia mengikuti zoom meeting yang dipimpin oleh Kapolda Sumatra Utara (Sumut), Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Ia baru mengetahui tentang kondisi kedua personelnya setelah selesai mengikuti zoom meeting.
Atas kejadian itu, Reinhard merasa bertanggungjawab dan telah mengunjungi dua personel tersebut.
"Untuk itu saya merasa bertanggungjawab dan sebagai bentuk permohonan maafnya, saya juga telah mengunjungi kedua personel ke RSUD Sidikalang," ungkapnya.
Diperiksa Propam
Atas kejadian tersebut, Kapolres Dairi diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian (Bid Propam) Polda Sumut.
"Diperiksa Kapolresnya, sedang didalami Kapolresnya (di Propam Polda Sumut)."
"Baru Kapolres aja (saksi lain belum ada)," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Kronologi kejadian versi anggota intel
Dilansir Tribun-Medan.com, Bripka David menceritakan kronologi kejadian pemukulan yang dialaminya.
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat dirinya dan personil lain mendadak dibariskan Kapolres Dairi sekira pukul 05.00 WIB.
"Pas lagi kebersihan, dikumpulkan Kapolres Dairi, jadi tiba-tiba memanggil personil Aipda Beni Marbun," ujarnya.
Setelah memanggil Aipda Beni Marbun, Kapolres Dairi mulai menampari anggotanya tersebut.
Tamparan itu kemudian berlanjut ke anggota lain.
Baca juga: Diduga Aniaya 2 Anak Buahnya, Kapolres Dairi: Saya Minta Maaf dan Berjanji Tidak Akan Mengulangi
Saat tiba giliran Bripka David ditampar, ia pun menanyakan kenapa dirinya ikut dipukul.
"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan'."