TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Imran Surbakti, ketua ranting Pemuda Pancasila (PP) Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Sumatra Utara berang kepada wartawan.
Hal itu disebabkan wartawan memberitakan terkait kasus dugaan gudang gas oplosan yang disinyalir dilakukannya.
Baca juga: Anggota Polisi di Medan Diserang Diduga Anggota Pemuda Pancasila Saat Cari Pelaku Bentrokan
Ancaman itu dikirimkan Imran Surbakti lewat pesan WhatsApp ke Tribun-medan.com.
Awalnya, dia menanyakan keberadaan jurnalis Tribun-medan.com yang menuliskan kasus dugaan gudang gas oplosan itu.
Dia juga sempat mengaku-ngaku sebagai wartawan.
Tak berapa lama, dia mencoba menghubungi melalui WhatsApp.
Karena tak digubris, dia mengirim pesan bernada ancaman.
Dalam pesannya, dia mengancam akan membunuh jurnalis Tribun-medan.com.
"K*n*ol dimana kita bisa jumpa ? aku juga watrawan k*nt*l. Insya allah k*nt*l kalau kita jumpa nngak aku mati, kau (yang) mati," tulis Imran Surbakti melalui nomor telepon 0812-6081-0416, Kamis (7/9/2023).
Tak lama kemudian, dia mengirimkan pesan lagi.
Kali ini dia mengaku-ngaku sebagai wartawan.
Baca juga: Fakta Keributan TNI-Ormas Pemuda Pancasila di Semarang: Videonya Viral hingga Berakhir Damai
Tetapi pesan kali ini tidak jelas maksud dan tujuannya seperti apa.
"Aku wartawan juga. Tapi enngak pernah merasakan, aku uda capek untuk menghormati orang kalau orang yang dihargai tidak tau dihargai," sambungnya.
Dugaan Gudang Gas Oplosan
Sat Reskrim Polrestabes Medan hingga kini tak kunjung menangkap Imran Surbakti, Ketua Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai yang diduga menjadi pemain utama pengoplos gas subsidi.