TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Ramli (46) dituntut 15 penjara karena temukan narkoba jenis sabu-sabu di perairan laut Meureudu, Kabupaten Pidie jaya, Aceh.
Nelayan asal Keude, Kecamatan Panteraja, Kabupaten Pidie Jaya tersebut menemukan belasan bungkus sabu-sabu yang terapung di laut.
Materi tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Aceh Utara, Harry Citra Kesuma, dalam sidang lanjutan kasus itu di Pengadilan Negeri Lhoksukon, pada 27 September 2023.
Sidang tersebut berlangsung secara hybrid (offline dan online) dipimpin tim majelis hakim yang terdiri Muhifuddin MH, bersama dua anggota Nurul Hikmah MH dan Indah Rufiedi SH.
Terdakwa mengikuti sidang tersebut secara online di Lapas Kelas IIB Lhoksukon, Aceh Utara.
Pengacara terdakwa, Maimun Idris MH dan jaksa serta hakim berada dalam ruangan sidang.
Baca juga: Nasib Sopir Ammar Zoni yang Juga Ikut Terlibat Kasus Narkoba
Materi yang dibacakan Jaksa antara lain mengungkap sumber sabu-sabu yang dimiliki Ramli.
Pada 25 April 2023 sekira pukul 10.00 Wib, terdakwa saat itu menuju pulang ke daratan yaitu di daerah Panteraja Kabupaten Pidie Jaya dengan menggunakan boatnya.
Tiba-tiba terdakwa melihat ada sebuah benda mengapung di atas laut dekat dengan tumpukan sampah berupa goni berisi barang.
Karena penasaran terdakwa mengambil goni tersebut dengan menggunakan tanggok miliknya yang selama ini dipergunakan terdakwa untuk menangkap ikan.
Setelah menaikkan goni tersebut ke atas boatnya, terdakwa melihat isi di dalam goni itu ternyata isinya adalah 13 paket yang dibalut dengan lakban warna coklat.
Salah satu paket bungkusan sudah terbuka dan sudah masuk air laut dan terdakwa melihat isi paket tersebut adalah narkotika Golongan I jenis sabu yang dibungkus dengan plastiK warna hijau bergambarkan teh China bertuliskan Guannyingwang.
Terdakwa langsung membuang satu bungkus shabu yang telah terbuka atau bocor tersebut ke dalam laut.
Sedangkan 12 bungkus yang lain tetap berada di dalam goni dan dibawa pulang oleh terdakwa menuju daratan.