Dia menjelaskan bahwa memang dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak bisa mengcover semua. Kang Giri mengaku jika konsep merdeka belajar gotong royong pentahelik.
“Peran serta masyarakat di dalam pendidikan dan putranya. Maka memprogram kan sesuatu yg memang dibutuhkan, jangan sampai tersier atau pun sekunder,” kata Kang Giri.
Dia mengatakan sumbangan dipending atau ditunda. Kemudian nanti akan dilakukan rapat dengan komite. Memilah mana yang sebenarnya diperlukan dan tidak dibutuhkan.
“Kita pilah-pilah mana yang memang perlu dan tidak. Kita musyawarah, harus benar-benar hati-hati dengan namanya sumbangan atau apapun namany,” pungkasnya.
Baca juga: Sosok Kepala SMPN 1 Ponorogo, Mengundurkan Diri usai Viral Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil Sekolah
Kepsek Mundur
Akhir kasus SMPN 1 Ponorogo minta sumbangan ke murid Rp 1,7 juta untuk membeli mobil, alat musik dan komputer kini terungkap.
Pasalnya, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Imam Mujahid memilih mengundurkan diri, Rabu (4/10/2023).
Keputusan Imam Mujahid itu diambil setelah penarikan sumbangan tersebut viral di media sosial.
Ada 3 point dalam surat penarikan sumbangan itu.
Pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000.
Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.
Jadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Wali murid, diberikan 3 pilihan.