Dia mengaku tengah mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya.
"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," ucapnya.
Keinginan Terakhir
Dua bulan sebelum meninggal dunia, Dini sempat menyampaikan niatnya kembali ke Sukabumi, tempat kelahirannya.
Seperti diketahui, empat tahun terakhir ini, Dini tinggal di Surabaya bersama ibu dan anak semata wayangnya.
Keinginan Dini kembali ke Sukabumi diungkapkan Saepudin (63), Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, saat ditemui di rumaf duka, pada Jumat (6/10/2023).
Menurut, Saepudin sebelum meninggal dunia, korban sangat jarang terlihat, bahkan bertahun-tahun tidak pulang.
Hingga akhirnya korban sebelum meninggal sempat ingin pulang ke Sukabumi.
"Informasi itu, dari keluarga dua bulan yang lalu ada komunikasi di Surabaya dan ingin pulang ke Sukabumi. Ternyata sekarang pulang keadaan meninggal," tuturnya.
Jenazah Dini sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (6/10/2023) sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulans.
Pantauan Tribunjabar.id, suasana di rumah duka tampak kerabat dan masyarakat sekitar melakukan takziah kepada korban.
Sekitar pukul 08.15 WIB, jenazah Dini diantarkan keluarga, kerabat dan warga sekitar untuk dimakamkan di pemakanan umum Babakan.
Pihak keluarga pun, saat ditemui awak media belum berkenan memberikan keterangan.
Saepudin mengungkapkan jenazah korban dimakamkan pagi ini.
"Sesuai rencana, pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," ucapnya.
Menurut yang diketahui berdasarkan keterangan keluarga korban, Saepudin menyebut korban diduga dibunuh oleh pacarnya, bukan ada penyakit
"Kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh setelah diautopsi. Katanya itu yang membunuhnya anak dari anggota DPR RI," katanya.
Rencananya almarhum Dini dikuburkan di pemakaman umum terdekat tak jauh dari rumah keluarganya.
"Rencana pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," tutupnya.
Penyelidikan Polisi
Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.
"Kamis (5/10) pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro.
Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke Andini.
Interogasi tersebut berlangsung di Polrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.
Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.
Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa.
Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Lakarsantri Iptu Samikan mengatakan, berdasarkan penyelidikan, Andini sempat menikmati minuman keras (miras) bersama kekasih dan teman-temanya di diskotek.
"Habis (minum) itu turun sama pacarnya, berdasarkan informasi minum sedikit," kata Samikan.
Sebelum keluar dari diskotek, A dan kekasihnya bertengkar.
Kemudian, keduanya pun memutuskan untuk langsung pergi ke apartemen.
"Iya bertengkar, terus mau masuk apartemen kondisinya (korban) sudah enggak berdaya," jelasnya.
(Surya/Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul FAKTA LENGKAP Dini Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR di Surabaya, Ini Keinginan dan Pesan Terakhirnya