"Tapi, bosnya tidak percaya (cerita Suprianda) dan ngancam kakak bakal dipecat dari tempat gym kalau tidak mau (memberi makan harimau dan macan dahan)."
"Sedangkan (Supriandi) digaji 'kan dari tempat gym itu," terangnya.
Selama hidupnya, Suprianda dikenal sebagai pribadi yang baik.
"Almarhum sosok yang sangat baik, makanya orang-orang semuanya pada (melayat) ke sini," kata tetangga korban di rumah duka di Kelurahan Sempaja Barat, Sabtu.
Tetangga korban yang lain, yang enggan disebut namanya, juga menilai Suprianda sebagai sosok yang baik.
"Saya memang nggak terlalu akrab sama almarhum, tapi dia orangnya baik," ujarnya.
Diketahui, jasad Suprianda telah dimakamkan pada Sabtu malam di pemakaman muslim di Solong Durian, Samarinda Utara.
Harimau MiliK AS Dievakuasi
Baca juga: Penampakan Rumah Pengusaha yang Pelihara Harimau hingga Tewaskan Pekerja, Ditemukan juga Macan Dahan
Setelah kasus Suprianda tewas diterkam, harimau milik AS dievakuasi ke Balai Konservasi Umum di Tabang, Kutai Kertanegara, Minggu (19/11/2023).
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan TImur, Ari Wibawanto, mengatakan evakuasi dilakukan untuk mengamankan harimau tersebut.
Pasalnya, harimau itu menjadi barang bukti dalam kasus tewasnya Suprianda.
"Harimau itu kita evakuasi. Itu nanti sebagai barang bukti dari kasus meninggalnya seseorang."
"Kemudian kita amankan, supaya satwa itu bisa dijaga oleh kita secara baik," ungkap Ari, Minggu.
Ari mengatakan, evakuasi dilakukan dengan melibatkan petugas dari kepolisian, BKSDA, dan tim medis.
Untuk mengetahui jenis harimau yang dipelihara AS, pihak BKSDA akan melakukan tes DNA.