“Jadi, si ibu pas melahirkan tidak direspons dengan baik sehingga bayi yang dilahirkan sampai meninggal,” kata Nadia, Senin (20/11/2023), dikutip dari Tribunpriangan.com.
Nadia juga menilai bahwa pelayanan klinik tersebut sangat buruk.
Sebab, keponakannya yang lahir secara prematur ini tidak diobservasi seperti yang telah dijanjikan pihak klinik.
Selain itu, setelah lahiran, bayi tersebut tidak dikasih ASI sampai beberapa jam.
“Bidan di klinik tersebut bilangnya mau diobservasi setiap satu jam sekali, tapi tidak ada, malah pada tidur. Pas saat proses melahirkan juga si bidannya malah main handphone, tidak ada respons yang tanggap pada si ibu yang melahirkan,” katanya.
Kini, Nadia pun telah melaporkan kasus yang menimpa keluarga adiknya itu ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya pada Kamis (16/11/2023).
Dinkes Kota Tasikmalaya Bentuk Tim Audit
Terkait kasus yang tengah ramai diperbincangkan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya membentuk Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) atau tim pemeriksaan kematian.
Kadinkes Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang berproses terkait kasus tersebut.
"Hari ini tim sedang mengunjungi klinik tersebut. Nanti juga tim akan mengunjungi pihak keluarga pasien. Saat ini sedang berproses," kata Uus Supangat saat ditemui di kantornya pada Senin (20/11/2023).
Ia pun mengatakan tak bisa sembarangan dalam menangani kasus ini.
Sebab, terdapat banyak hal yang perlu dilakukan pemeriksaan.
Uus mengatakan telah memanggil pihak klinik pada Kamis (16/11/2023) lalu.
“Tentu saja kami tidak bisa sembarangan, karena ini menyangkut juga data-data pasien yang tidak boleh sembarangan dibuka, harus sesuai izin pasiennya misalnya,”
“Pihak kliniknya juga sudah dipanggil waktu Kamis lalu itu. Untuk sekarang, tim audit masih berproses memeriksa kasus ini,” ujar Uus.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Dinkes Kota Tasikmalaya Bentuk Tim Audit Buntut Bayi 1,5 Kilogram Meninggal Dunia
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJabar.id/Aldi M Perdana)