"Saya salah satu pimpinan universitas, menjelaskan berita yang sedang simpang siur tentang ditemukannya dua mayat korban pembunuhan di lingkungan kampus UNPRI.
Pertama dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan UNPRI seperti yang diisukan masyarakat," ujarnya dalam video yang beredar, Rabu (13/12/2023) kemarin.
Ia kemudian bicara tentang UNPRI Medan yang memiliki fakultas kedokteran sejak tahun 2008.
Di kampus itu, ada laboratorium anatomi.
"Di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajarnya adalah cadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan.
Di laboratorium anatomi fakultas kedokteran UNPRI terdapat lima cadaver, 1 perempuan dan 4 laki-laki," jelasnya.
Kata Susanto, cadaver itu telah diadakan oleh rektor terdahulu, Prof Jakobus Tarigan, pada tahun 2005.
"Kami sangat yakin, di setiap fakultas kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran, dan peraturan tentang cadaver telah diatur oleh undang-undang," katanya.
Terkait asal-sulu cadaver atau jenazah manusia yang diawetkan itu, Susanto tak memberi keterangan lebih lanjut.
Karena itulah, Polrestabes Medan masih melakukan pengusutan lebih lanjut karena asal usul mayat didatangkan masih belum jelas.
"Kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir, Selasa (13/12/2023).
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi, pada Kamis (14/12/2023) pagi, menyatakan temuan lima mayat di lantai 15 UNPRI Medan merupakan cadaver.
Agung bilang, bahwa mayat yang diawetkan itu sudah ada sejak tahun 2008 lalu dan didapat secara legal.
"Saya ingin memastikan 5 mayat itu adalah cadaver," kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi.
Terkait boks biru diduga berisi dua mayat di lantai 9 namun lokasi sudah dibersihkan saat polisi datang, Agung menyebut masih dilakukan penyelidikan.
Begitu juga keberadaan boks biru tersebut, masih ditelusuri.
"Kita akan selidiki. Tapi kembali bahwa administrasi yang sudah kami peroleh itu adalah cadaver yang diperoleh secara legal dan kemudian digunakan untuk kepentingan pembelajaran," ujarnya.
Temuan Mayat di Lantai 15
Fathir menceritakan kronologi penemuan lima mayat di lantai 15 tersebut. Awalnya polisi melakukan penggeledahan dari lantai 9 sampai 16.
Penggeledahan ini merespons video viral dengan narasi adanya penemuan dua mayat di parkiran lantai 9.
Setibanya di lantai 15, polisi curiga dengan satu ruangan dan mencoba mendatanginya.
Lalu, petugas melihat adanya satu bak semen dalam keadaan tertutup di sudut ruangan. Kemudian, polisi membuka penutup bak tersebut dan menemukan lima mayat dalam keadaan ditumpuk. Kondisinya, sudah mulai keriput dan terdapat sedikit cairan bening.
"Paling sudut ruangan mayatnya, tempatnya tidak layak," sebut Fathir. (Cr11/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul INILAH Rekaman CCTV Boks Diduga Berisi 2 Mayat di UNPRI Medan, Dibawa Keluar Sebelum Polisi Datang