News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengungsi Rohingya

Mahasiswa Geruduk Etnis Rohingya dan Pindahkan Secara Paksa, UNHCR: Pengungsi Terkejut dan Trauma

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi penolakan etnis Rohingya masuk ke kawasan penampungan sementara etnis Rohingya di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh, Rabu (27/12/2023).

TRIBUNNEWS.COM, ACEH-  Mahasiswa dari sejumlah universitas di Banda Aceh dan sekitarnya menggelar aksi demonstrasi menolak kehadiran pengungsi Rohingya di Kantor DPR Aceh di Banda Aceh, Rabu (27/12/2023).

Aksi tersebut berlangsung ricuh dan para mahasiswa mengejar para pengungsi Rohingya.

Juru Bicara United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR Asia Pasifik, Babar Baloch menyesalkan kejadian tersebut.

Baca juga: Rogoh Kocek Pribadi, Ardi Santoso Dokter Asal Solo Beri Pengobatan Gratis untuk Pengungsi Rohingya

Pasalnya, kata dia, ratusan pemuda menyerbu basement gedung tempat para pengungsi berlindung.

Massa menerobos barisan polisi dan secara paksa memasukkan 137 pengungsi ke dalam dua truk, dan memindahkan mereka ke lokasi lain di Banda Aceh.

"Peristiwa ini membuat para pengungsi terkejut dan trauma," kata Babar dalam keterangan resminya.

Saat ini lanjut dia, pihaknya sangat khawatir mengenai keselamatan para pengungsi.

Pihaknya juga menyerukan kepada aparat penegak hukum setempat untuk mengambil tindakan segera guna memastikan perlindungan bagi semua individu dan staf kemanusiaan yang putus asa.

Menurutnya, serangan terhadap pengungsi bukanlah sebuah tindakan yang terisolasi.

Namun, merupakan hasil dari kampanye online yang terkoordinasi yang berisi misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian terhadap pengungsi.

"Upaya untuk memfitnah masyarakat Indonesia dalam menyelamatkan nyawa orang-orang yang putus asa dalam kesusahan di laut," ungkapnya.

Karena hal itu, UNHCR mengingatkan kepada semua orang bahwa pengungsi anak-anak, perempuan dan laki-laki yang putus asa mencari perlindungan di Indonesia.

Mereka adalah korban penganiayaan dan konflik, dan merupakan penyintas perjalanan laut yang mematikan. Indonesia dengan tradisi kemanusiaannya yang sudah lama ada.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Penyelundupan Rohingya ke Aceh, Ini Identitasnya

Indonesia, kata dia, telah membantu menyelamatkan orang-orang yang putus asa dan bisa saja meninggal di laut – seperti ratusan orang lainnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini