Badan Pengungsi PBB juga memperingatkan masyarakat umum untuk mewaspadai kampanye online yang terkoordinasi dengan baik di platform media sosial, yang menyerang pihak berwenang, komunitas lokal, pengungsi dan pekerja kemanusiaan, menghasut kebencian dan membahayakan nyawa.
"UNHCR mengimbau masyarakat di Indonesia untuk memeriksa ulang informasi yang diposting online, yang sebagian besar palsu atau diputarbalikkan, dengan gambar yang dihasilkan AI dan ujaran kebencian yang dikirim dari akun bot," pungkasnya.
Mahasiswa gelar unjuk rasa
Suasana basement Balai Meuseraya Aceh (BMA) yang awalnya tenang berubah menjadi keributan kala ratusan mahasiswa menerobos masuk untuk mengangkut para pangungsi Rohingya, Rabu (27/12/2023).
Di lokasi tersebut, terdapat 135 pengungsi Rohingya yang ditampung sementara setelah mereka mendarat pada awal Desember 2023.
Baca juga: Datang ke Aceh, Prabowo Soroti Maraknya Pengungsi Rohingya: Banyak Rakyat Kita Masih Hidup Susah
Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan wanita, serta sebagaian pria dewasa.
Mahasiswa yang diperkirakan ratusan orang ini mulanya melakukan orasi dan penyampaian tuntutan di depan gedung DPRA, Banda Aceh.
Menjelang tengah hari, mereka bergerak menuju gedung Balai Meuseraya Aceh (BMA) mengakut pengungsi Rohingya.
Sempat mendapat adangan dari petugas keamanan, ratusan mahasiswa secara paksa menggeruduk masuk.
Pantauan wartawan Serambinews.com Indra Wijaya di lokasi, para mahasiswa itu langsung berlarian menuju bawah bagian basement gedung tersebut.
Massa membuat keributan dengan suara-suara teriakan lantang nan keras, yang pada saat itu pengungsi Rohingya sedang melaksanakan salat Zuhur berjamaah.
Pendemo semakin anarkis usai pengungsi Rohingya tersebut usai melaksanakan salat.
Penanggung Jawab Aksi, T Warizar Ismandar mengatakan, pihaknya akan meminta secara halus mengangkut para pengungsi itu guna dibawa ke Kantor Kemenkumham Aceh.
Baca juga: Giliran Warga Pulau Galang Batam Tolak Tampung Pengungsi Rohingya
Namun, jika mereka tidak diinginkan untuk mengangkut para pengungsi itu, mereka akan angkut paksa.
"Kita akan angkut paksa meskipun tidak diizinkan," kata dia.