News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KA Pandalungan Anjlok, Imam Lihat Roda Kereta Lepas dari Rel, Penumpang Istighfar dan Takbir

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokomotif KA PLB 75A Pandalungan anjlok di Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024). Salah seorang penumpang KA Pandalungan bernama Imam mengatakan dirinya sempat merasakan rem mendadak saat berada di dalam kereta.

"Harusnya dievaluasi setiap kecelakaan itu secara terbuka. Biar masyarakat terlibat. Jangan masyarakat dijadikan korban terus," ujar Trubus.

Trubus mempertanyakan, pengawasan KAI yang disebutnya lemah. Lantaran, bisa terjadi peristiwa kereta anjlok.

Seharusnya, peristiwa bisa diantisipasi dengan meningkatkan pengawasan. Terutama di masing-masing daerah operasi (Daop) Kereta Api.

"Harusnya kan sudah diketahui tuh kalau musim-musim hujan. Intensitas hujan dan sebagainya itu harusnya menjadi perhatian. Karena ada daop-daop. Itu pengawasannya seperti apa, persiapan setiap pintunya, setiap kereta yang akan lewat dalam sehari itu," tutur Trubus.

Selain itu, pihak-pihak terkait perlu melakukan audit seluruh pelintasan kereta api di Indonesia. Hal tersebut perlu dilakukan demi meminimalisir kecelakaan kereta api.

Trubus juga menyoroti tata kelola KAI.

"Jadi itu internal di KAI sendiri yang perlu dilakukan perubahan besar-besaran dalam hal ini, pelayanan birokrasi. Pegawai-pegawai perlu direformasi. Karena kereta api ini kan mendapat kucuran dana cukup besar," terang Trubus.

Sehingga, menurut Trubus, penting bagi KAI untuk meningkatkan pengawasan dalam pengecekkan jalur, manajemen mengenai pemberangkatan, berhentian, dan masalah waktu. Apalagi, ketika memasuki musim hujan.

Pengamat Transportasi, Yayat Supriatna juga memberi catatan terkait kecelakaan Kereta Api (KA) Pandalungan rute Gambir - Jember, yang mengalami anjlok di dekat Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur kemarin.

Hal tersebut perlu menjadi catatan evaluasi sangat mendasar untuk perjalanan kereta api.

"Satu bulan ini ada dua kecelakaan, ini harus dievaluasi sangat mendasar," kata Yayat.

Kedua kecelakaan tersebut, menjadi ironi lantaran saat ini masyarakat tengah menaruh kepercayaan tinggi terhadap transportasi umum, terutama kereta api sebagai moda transportasi perjalanan jarak jauh.

"Tapi dengan adanya dua kecelakaan ini, masyarakat itu jangan sampai bertanya apakah naik kereta api masih aman atau tidak, karena ini menjadi catatan kritis dalam dua kejadian dalam waktu yang tidak terlalu lama," tambah Yayat.

Dua kecelakaan dalam rentang waktu tak jauh ini, harus menjadi evaluasi menyeluruh di tubuh PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini