Keuchik setempat, M Nasir mengatakan keputusan warga menggotong dengan tandu tersebut, agar jenazah cepat dibawa ke rumah familinya di Dusun Sangkadeun ke arah jalan lintas Desa Tambang yang berjarak 2 kilometer untuk disemayamkan.
"Korban ditemukan meninggal oleh warga sekitar pukul 09.00 WIB namun sampai pukul 11.10 WIB, tidak ada ambulans yang datang untuk mengantar jenazah."
"Alasan pihak Puskesmas setempat, ambulans sedang digunakan untuk mengantar pasien lainnya ke Meulaboh," kata Keuchik.
Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Aceh Barat, Syarifah Junaidah mengaku kaget karena baru mengetahui kejadian tersebut dari wartawan.
Setelah mendapatkan informasi itu, ia pun mendapatkan informasi dari pihak Puskesmas bahwa kedua mobil ambulans Puskesmas tersebut pada saat itu sedang digunakan untuk keperluan Puskesmas yang lebih darurat (urgent) sesaat sebelum diketahui kejadian itu.
"Ambulans bukannya tidak ada, tetapi keduanya sudah digunakan untuk keperluan pasien di Puskesmas yang statusnya lebih urgent," jelasnya.
Ambulans pertama digunakan untuk mengantar pasien minum racun ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Sedangkan ambulans satu lagi mengantarkan pasien sesak napas akibat penyakit jantung.
"Kedua ambulans digunakan untuk keadaan darurat, bukan berarti yang meninggal tidak penting. Tetapi hanya saja yang meninggal harus menunggu ambulans kembali setelah mengantarkan pasien yang darurat," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Jenazah Warga Batang Asai Terpaksa Diturunkan di Jalan Akibat Jalan Tertutup Longsor