News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Windri Nur Fadila TKW asal Jember Ditembak Mati di Malaysia, Lawan Polisi Pakai Parang

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKW Windri Nur Fadila (19) yang menjadi korban pembunuhan di Malaysia. Pelaku ditembak mati aparat kepolisian Malaysia

"Terakhir komunikasi itu malam, sebelum dikabarkan meninggal itu. Keponakan saya Video Call lewat WA ( Whatsapp) bilang kalau besok mau kerja pakai baju putih ini," ujarnya, Rabu (31/1/2024).

Menurutnya, alasan ingin memakai baju putih, supaya kelihatan seksi saat kerja jadi cleaning service.

Sebab, keponakannya itu suka bercanda setiap kali VC di WA.

Ninik keluarga dari korban TKW Jember yang meninggal dunia di Malaysia saat ditemui dirumahnya. (TribunJatim.com/Imam Nawawi)

"Saya kalau pakai baju ini kelihatan seksi. Karena memang keponakan saya ini suka becanda, itu VC dengan kakaknya terakhir," urai Ninik.

Namun keesokan harinya tepatnya pada 29 Januari 2024, Ninik mengaku terkejut memperoleh kabar kalau keponakannya tewas mengenaskan di Malaysia.

Dia sungguh tidak mengira, bila video call malam itu merupakan komunikasi terakhir antar korban dengan pihak keluarganya di Jember. 

"Kami kaget saat dikabarkan keponakan saya meninggal. Tapi kami kembali lagi, mungkin semua takdir ilahi dan kami harus sabar menerima," ujar Ninik sambil meneteskan air mata.

Belum Punya Pacar 

 Selama bekerja di negeri Jiran tersebut, setahu Ninik bahwa keponakanya itu tidak pernah cerita apapun selama berada di luar negeri sejak April 2023.

"Dia hanya bilang mau kerja mengubah nasib. Supaya lebih baik lagi kehidupannya. Bahkan cerita dekat dengan siapa juga tidak, setahu saya keponakan saya ini juga masih single (belum berpacaran)," urainya.

Meskipun sebagai petugas kebersihan di Malaysia korban selalu kirim uang kepada keluarga di Jember setiap bulan. Bahkan uang kiriman keponakanya tersebut digunakan untuk rehab rumah.

"Ini keramik di rumah hasil jerih payah keponakan saya, untuk bantu-bantu keluarganya. Alhamdulillah," ungkapnya.

Namun, kata dia, keponakanya itu pergi keluar negeri memakai visa kunjungan ke Malaysia. Jadi tidak melalui agen penyaluran tenaga kerja resmi dari pemerintah.

"Soalnya kalau ikut PT harus sekolah (pelatihan kerja), dan butuh waktu lama, sementara dia inginnya cepat-cepat. Apalagi di sana ada saudara, itu yang jadi pertimbangan pakai visa kunjungan saja (pergi ke Malaysia),"paparnya.

Meski demikian, dia berharap pemerintah Indonesia bisa membantu untuk memulangkan jenazah keponakannya tersebut, agar dikebumikan di kampung halamannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini