"Iya," jawab JND.
Usai merudapaksa kedua korbannya, JND hendak bergegas keluar.
Namun, ia mendapati Waluyo masih bergerak dan kembali memukul korban hingga tewas.
Hasil autopsi RSUD PPU menemukan bahwa kelima korban tewas akibat luka serius di bagian kepala.
Diketahui, JND nekat membunuh Waluyo sekeluarga lantaran kesal karena hubungan asmaranya dengan RJS tidak direstui.
JND yang juga tetangga dekat korban juga sempat cek-cok dengan Waluyo karena perkara ayam.
Selain itu, masalah helm yang dipinjam korban juga disebut menjadi faktor JND menghabisi nyawa Waluyo sekeluarga.
"Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam."
"Kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga haru," ujar Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Setelah membunuh Waluyo sekeluarga, JND sempat pulang ke rumah dan mengganti bajunya.
Ia kemudian mengajak sang kakak untuk melaporkan pembunuhan Waluyo kepada Ketua RT setempat.
Kepada kakaknya dan Ketua RT, JND mengaku melihat sekelompok orang membunuh Waluyo dan keluarganya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu Penajam Paser Utara, Tersangka Beralibi Seolah jadi Saksi
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunKaltim.co/Nita Rahayu)