Tersangka juga sakit hati lantaran hubungan asmaranya dengan korban RJS tidak direstui dengan alasan anak pertama tersebut telah memiliki pasangan.
“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ujarnya, Selasa, dikutip dari TribunKaltim.com.
Pada Selasa sekitar pukul 01.30 WITA, JND sempat pesta miras bersama teman-temannya yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.
Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu PPU, 5 Jenazah Dimakamkan Satu Liang Lahat hingga Sosok Pelaku
JND pulang ke rumah untuk mengambil parang dan menuju rumah korban untuk melakukan pembunuhan.
Sebelum JND masuk, listrik di rumah korban dimatikan.
Di rumah tersebut, JND menemui Waluyo dan melakukan pembacokan.
Lalu, siswa SMK tersebut membunuh Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.
Mantan kekasih yang berinisial RJS dibunuh paling terakhir.
Menurut Supriyanto, semua korban mengalami luka di bagian kepala.
Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di PPU, Pelaku Tetangga yang Masih SMK
“Luka korban rata-rata di kepala,” ucapnya.
Selain melakukan pembunuhan, JND juga merudapaksa jasad Sri Winarsih dan RJS.
Jasad ibu dan anak perempuan pertama ditemukan dalam kondisi tanpa busana.
“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” tuturnya.
JND juga mengambil tiga handphone dan uang Rp300 ribu sebelum meninggalkan rumah korban.
Sebagian artikel telah tayang di TribunKaltim.com dengan judul Tontonan Junaedi Disorot, Tenyata Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga di Babulu Gemar Hobi Ini
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunKaltim.com/Nita Rahayu/Heriani AM)