LPAI sendiri dalam hal ini akan melakukan pendampingan terhadap korban.
"Insya Allah kita akan melakukan pendampingan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Lubis mengatakan, dari pantauan LPAI, AS saat ini mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Hal ini terlihat dari kondisi AS yang lebih banyak diam saat diajak berbicara.
Ia juga lebih banyak menyendiri di dalam rumah.
Untuk tindaklanjut, LPAI akan melakukan trauma healing agar AS bisa kembali ceria seperti sebelumnya.
Di sisi lain, LPAI juga akan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk pengobatan AS agar bisa ditangani maksimal.
"Korban sendiri saat ini kondisinya masih merasa sakit akibat luka melepuh," ujar dia.
Kejadian penyiraman air panas ini diketahui terjadi di rumah buyut korban di Blok Cilege Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu pada Senin (5/2/2024) kemarin.
Awal kejadian itu diketahui karena AS meminta makan nasi goreng kepada buyutnya yang sedang memasak air.
Penulis: Handhika Rahman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bocah 10 Tahun di Indramayu Jadi Korban Siksaan Buyut, Terakhir Disiram Air Panas saat Minta Nasi
dan
TEGA! Ini Alasan Buyut Siram Cicit Berusia 10 Tahun di Indramayu, Ngakunya Hanya Segelas