Diketahui, pemilik rumah, Slamet mengalami luka bakar hingga patah tulang.
"Slamet, mengalami luka bakar muka, luka bakar tangan kanan dan kiri, luka bakar kaki kanan dan kiri, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur. Saat ini mendapatkan perawatan di RSUD Panembahan senopati Bantul," ujar Jeffry, dikutip dari TribunJogja.com.
Lalu, korban lain yang merupakan pelajar berinisial FA dan juga warga setempat, mengalami luka bakar di mata kanan, kaki kanan dan kiri serta tangan kanan dan kiri.
"Kemudian, pelajar berinisial AW (13), yang juga warga setempat, mengalami luka bakar di muka, luka bakar leher dan luka bakar tangan sebelah kanan dan kiri. Saat ini, mendapatkan perawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul," urai Jeffry.
Jeffry mengatakan berdasarkan keterangan Slamat, bubuk merecon yang meledak tersebut dibeli secara online.
Rencananya bubuk tersebut akan dibuat menjadi mercon banting.
"Obat mercon tersebut dibeli secara online seharga Rp100.000, lewat korban S (36), warga setempat," ujarnya.
"Bahan baku dibeli dari online oleh S sejak sebulan yang lalu. Baru diracik oleh Slamet untuk membuat mercon banting," sambungnya.
Namun saat diracik, bubuk petasan meledak di kediaman Slamet yang merupakan Ketua RT 7, Padukuhan Gedongsari.
Akibatnya, rumah Slamet mengalami kerusakan.
Kaca hingga genteng teras rumah milik Slamet, pecah dan berhamburan di lantai.
Meski begitu, Jeffry belum dapat memastikan secara pasti penyebab timbulnya ledakan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul 4 Orang Terluka Akibat Ledakan Petasan di Bantul
(Tribunnews.com/Linda) (TribuJogja.com/Neti Istimewa Rukman)