"Jadi kita juga sempat mikir ada apa, kok Pak Didi enggak ada terus I juga enggak ada. Cuma kan enggak bisa curiga sembarangan kalau enggak ada bukti," bebernya.
Keluarga hingga teman kerja korban sempat mendatangi rumah yang menjadi lokasi pembunuhan.
Namun mereka tidak menemukan keberadaan korban dan tanda-tanda mencurigakan.
"Waktu itu dari kantornya Pak Didi datang, mereka ngecek karena sudah empat hari enggak masuk kerja, tapi memang kita enggak ada yang tahu dia ke mana," pungkasnya.
Baca juga: Posisi Ranjang Jadi Titik Terang Terbongkarnya Kasus Mayat Dicor di Bandung Barat
Awal Kasus Terungkap
Diduga pelaku sakit hati lantaran korban belum membayar upahnya sebesar Rp300 ribu.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku menggali lubang di rumah korban dan memasukkan jasad ke dalamnya.
Pelaku juga mengecor lubang tersebut dan menutupnya dengan keramik.
Sepupu korban, Agus Wardoyo (57), mengatakan pihak keluarga membuat laporan orang hilang pada Sabtu (30/4/2024).
"Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi karena ada kecurigaan," ungkapnya, Selasa (16/4/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia mengaku curiga saat melihat posisi kasur korban serta sejumlah barang ada yang hilang.
"Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang," ucapnya.
Menurutnya, pihak keluarga tidak menyangka korban dikuburkan di dalam rumah.
Keluarga sempat menggelar acara pengajian di rumah agar korban segera ditemukan.
Baca juga: Terungkapnya Aksi Keji Tukang Kebun Bunuh Pria yang Mayatnya Dicor, Rapi Hilangkan Jejak
"Bahkan ditempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian, persis di bawahnya itu korban dikubur," bebernya.