Tetap ada sisi positif yang bisa diambil dari kegiatan study tour.
"Misalnya selama ini mereka hanya tinggal di lingkungan kumuh di Jakarta atau di Jabodetabek. Terus akan ada sebuah kenangan yang indah kalau dia bisa lihat tempat tempat wisata dan lain sebagainya. Itu cara pandang yang positif," katanya.
Kata PJ Gubernur Jabar
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jabar pernah menerbiutkan Surat Edaran (SE) Nomor : 64/PK.01/KESRA tentang study tour pada satuan pendidikan, yang ditandatangani oleh Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin pada 8 Mei 2024.
Mengutip TribunJabar.id, dalam SE tersebut disebutkan bahwa semua sekolah di Jabar diimbau untuk lebih teliti dalam mempersiapkan dan memperhatikan kegiatan study tour.
"Kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal, yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat," kata Bey dalam surat tersebut.
Study tour, kata Bey, harus memperhatikan manfaat serta keamanan bagi seluruh peserta yang ikut dengan memperhatikan kesiapan kendaraan yang dipakai, keamanan jalur yang hendak dilewati, serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari dinas-dinas tertentu terkain dengan teknis kendaraan.
"Pihak satuan pendidikan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour, agar melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya."
"Demikian surat edaran ini dibuat untuk dipedomani dan ditindaklanjuti," kata Bey.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Buntut Laka Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Pj Gubernur Imbau Perpisahan Sekolah Digelar Sederhana
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam/Rina Ayu/Ashri Fadilla)