News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

Rumah Diapit Arus Galodo, Nenek Zubaidah Menggigil Ingat Kematian

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nenek Zubaidah berbagi kisah menghadapi arus kuat banjir bandang atau galodo.

Mengingat peristiwa yang berlangsung selama satu jam lebih itu membuat Zubaidah menggigil takut rumah roboh hingga kematian menjemputnya.

“Nggak ada lagi yang bisa dilakuin nenek kecuali berdoa sama Allah mau ke siapa lagi minta pertolongan akhir,” ungkapnya.

Menurutnya peristiwa banjir bandang bukan kali pertama tetapi sudah yang ketiga kalinya.

Zubaidah masih ingat tahun 1967 banjir bandang pernah menerjang rumahnya.

Kemudian lima tahun lalu juga terjadi galodo tetapi hanya dibagian jalan tak sampai menghancurkan rumah.

Beruntung tidak ada satupun korban jiwa di warga sekitar rumah Zubaidah.

Hanya material bangunan yang hancur dihantam galodo.

Tidak Ingin Mengungsi

Walaupun kejadian berulang kali rasa cemas itu tidak sampai membuat Zubaidah mau untuk diungsikan.

Baginya, rumah harus tetap dihuni selama belum bangunan belum roboh.

Zubaidah menolak untuk tinggal di rumah anaknya di Padang Kota.

Dia merasa lebih nyaman tinggal di rumahnya meski seorang diri.

Warga di Kecamatan Koto Tuo, Kabupaten Agam mulai membersihkan rumahnya secara mandiri.

Baca juga: Cerita Afdel Terobos Jalan Terputus ke Bukittinggi Demi Orang Tua

Sejauh ini warga membutuhkan bantuan air bersih sebab kualitas air menjadi buruk imbas galodo.

Sementara itu, sejumlah alat berat juga sudah mulai didatangkan untuk mengangkat sisa-sisa puing yang terseret banjir bandang dari hulu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini