Warga yang melihat aksi rombongan tersebut lantas curiga.
Mereka pun berteriak "maling" lalu mengejar mobil yang dibawa korban dan tiga rekannya.
"Warga mengejar karena ada warga yang teriakan 'maling-maling'. Para korban setelah mengendarai kemudian terdengar teriakan maling-maling oleh warga," ujar Bayu.
Setelah mobil berhasil dihentikan, terjadilah penganiayaan hingga menewaskan bos rental mobil tersebut.
3. Korban Pernah Buat Laporan Kehilangan
Korban ternyata sempat membuat laporan kehilangan di Polres Metro Jakarta Timur.
Laporan yang dibuat pada Februari 2024 itu terkait mobil jenis Honda Mobilio yang disewakan dibawa kabur oleh penyewanya.
"Betul (ada laporan itu), kita sudah melakukan rangkaian penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean, Senin (10/6/2024).
Meski demikian, Armunanto tak merinci sosok penyewa yang dilaporkan, sejak kapan disewa dan dinyatakan hilang hingga sejauh mana penyelidikan yang sudah dilakukan.
Ia hanya menyebut, dalam proses penyelidikan itu pihaknya belum mengetahui soal keberadaan mobil tersebut.
"(Dalam laporan) menyebut nama terlapor, penyewa, mobil disewa secara bulanan," ucapnya.
4. Buru Pelaku Lain
Kabid Humas Polda Jawa Tengah mengungkapkan, jumlah tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan bos mobil rental itu bisa bertambah.
Sebab, polisi masih memburu para pelaku lainnya yang terlibat dalam pengeroyokan bos mobil rental tersebut.
"Penanganan perkara masih terus berlanjut. Jumlah tersangka masih bisa bertambah."
"Petugas akan memburu para pelaku yang belum tertangkap. Kami himbau kepada para pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut agar segera menyerahkan diri," ujar Kombes Stefanus Satake Bayu.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdy Ryanda Shakti)