"Bicara anggota geng motor itu kurang tahu juga, cuma mereka sering nongkrong saja di situ," jelas dia.
Dia mengungkapkan Pegi dan gerombolannya kerap berkumpul di lokasi tempat dirinya bekerja.
Hanya saja, dia mengaku tidak tahu aktivitas yang dilakukan oleh mereka.
"Keseharian Pegi (dan gerombolannya) saya kurang tahu, yang saya tahu itu si Pegi sering kumpul sama anak-anak situ. Sering nongkrong setiap sore, kalau enggak sore, malam nongkrong di situ," ungkapnya.
Aep juga mengaku sempat diperiksa oleh ayah Eky, Iptu Rudiana, sebelum tujuh terpidana ditangkap.
Adapun Rudiana, kata Aep, bertanya tentang peristiwa tewasnya Vina dan Eky.
Kala itu, Aep mengaku tahu para pelaku yang menyebabkan Vina dan Eky tewas.
"Bapak almarhum Eky menanyakan ke saya, kamu tahu semalam ada kejadian ribut-ribut di sini?"
"Saya spontan bilang ya saya tahu, Pak. Terus kamu tahu pelaku-pelakunya? Ya saya tahu, Pak," bebernya.
Setelahnya, Aep mengaku sempat diberi nomor kontak dari Iptu Rudiana untuk memberikan informasi jika para pelaku tengah berkumpul.
Dia kemudian menghubungi Iptu Rudiana setelah mengetahui para pelaku berkumpul di dekat tempat kerjanya.
Lantas para pelaku itu langsung ditangkap di hari yang sama ketika Aep melapor ke Iptu Rudiana.
"Sudah begitu dia (ayah Eky) kasih nomor HP, dia bilang kabari saya ya kalau anak-anaknya pada nongkrong."
"Saya bilang, iya Pak. Hari itu juga sore sekitar jam 5, saya kabari Om Rudi (para pelaku berkumpul)."
"Ya, di depan bengkel saya (lokasi penangkapan), di tempat tongkrongan itu," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ayah Aep Minta Maaf ke Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon: Saya Tidak Disekap, Harap Aep Jujur
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Yohanes Liestyo Poerwoto/Milani Resti Dilanggi, TribunJabar.id/Eki Yulianto)