Menurutnya, kondisi jalan penghubung Kecamatan Darangdan dan Kecamatan Bojong itu memprihatinkan dan telah mengganggu aktivitas sehari-hari warga, terutama dalam hal transportasi dan mobilitas harian.
"Jalan ini sudah lama rusak, dan sampai sekarang belum ada tindakan. Menanam pohon pisang dan lainnya sebagai cara kami menunjukkan kekecewaan dan harapannya pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan ini," kata Akri saat ditemui Tribunjabar.id, Senin (26/8/2024) siang.
Ia mengatakan, aksi menanam pohon di tengah jalan yang rusak menjadi simbol perlawanan warga terhadap situasi yang mereka anggap tidak adil.
Ia berharap aksi ini bisa menarik perhatian pemerintah dan memicu langkah konkret untuk mengatasi masalah yang sudah terlalu lama berlarut-larut.
"Sekarang alhamdulillah, setelah kemarin kami unjuk rasa, kini sudah ada perhatian dari pemerintah, dapat kabar akan segera diperbaiki, namun sifatnya hanya sementara, semoga diperbaiki secara permanen dan tidak rusak lagi," ucapnya.
Warga lainnya, Yogi mengatakan bahwa akses jalan rusak ini mengganggu aktivitas warga sekitar.
"Kami hanya ingin jalan yang layak, supaya anak-anak bisa berangkat sekolah dengan aman, dan kami bisa menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa rasa khawatir akan jatuh karena jalan yang berlubang," ujar Yogi.
Warga berharap pemerintah segera merespons dengan tindakan nyata untuk memperbaiki jalan di wilayah mereka.
Mereka bertekad terus memperjuangkan hak mereka atas infrastruktur yang layak dan aman, agar kehidupan di desa bisa kembali berjalan dengan lancar dan nyaman.
"Jalan rusak sekitar tiga kilometer, sudah hampir empat tahun jalan ini tidak diperbaiki, padahal ini jalan utama warga. Banyak aktifitas juga disini, karena warga sekitar sini itu kehidupannya menjadi petani teh dan kopi. Jadi jalur ini aktif dilalui mulai dari roda dua maupun roda empat," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jalan Pasir Datar Purwakarta yang Ditanami Pisang Akhirnya Diperbaiki, Baru 300 m dari 3 KM