Bramandita mengenal sosok mantan Bupati Jembrana sebagai pribadi baik.
Ida Bagus Ardana bukan orang tertutup, ia kerap bersosialisasi dengan tetangga.
Bahkan, saat ada permasalahan, yang bersangkutan menyelesaikan secara komunikatif.
"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir, beliau terhalang tidak bisa keluar karena ada parkir orang. Itu (kejadian) sudah lama, lalu kalau ada apa menelepon. Misal rumput depan belum dipotong," katanya dikutip dari Tribun-Bali.com.
Bramandita melanjutkan, ia kerap melihat Ida Bagus Ardana berolahraga.
Mendiang jalan-jalan di sekitar lingkungan rumahnya.
Sementara peremuan terakhir Ida Bagus Ardana dan Bramandita terjadi pada lima bulan lalu.
"Saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," akunya.
Profil Singkat
Dikutip dari jembranakab.go.id, Ida Bagus Ardana merupakan Bupati Jembrana yang ke-7.
Dia memimpin Kabupaten Jembrana menggantikan Bupati Letkol Liek Rochadi.
Periode pertama Ida Bagus Ardana menjabat pada tahun 1980-1985.
Sedangkan periode kedua antara tahun 1985-1990.
Ia mulai resmi menjabat pada 26 Agustus 1980 dan berakhir di 27 Agustus 1990.
Jabatan Ida Bagus Ardana kemudian digantikan oleh Bupati Ida Bagus Indugosa, S.H.
Baca juga: Misteri Penyebab Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya, Ini Kata Polisi