News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Kades Jadi Tersangka dalam Konflik di Flores, Polisi: Mereka Terbukti Melakukan Pembakaran

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang Anggota Polisi dari Polres Flores Timur sedang memantau salah satu rumah warga yang terbakar di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat pasca Konflik.

Mereka mengungsi di rumah-rumah penduduk karena kondisi desanya tak kondusif.

"Ada 52 KK atau 177 jiwa yang mengungsi ke Wureh, mereka menempati rumah-rumah penduduk dan malam setelah doa, mereka tidur di dua Kapela, sementara yang lainnya di rumah warga," kata Sekretaris Desa Wureh, Florianus Karwayu, Rabu (23/10/2024).

Kepada TribunFlores.com, para warga yang mengungsi ini membutuhkan bantuan seperti air minum hingga perlengkapan tidur setelah rumah terbakar.

"Yang dibutuhkan saat ini itu air, perlengkapan tidur, karena saat terjadi kebakaran itu, seluruh rumah warga ludes terbakar," jelasnya.

Florianus menuturkan, para pengungsi kembali ke Desa Bugalima setelah sarapan untuk memberi makan ternak.

Setelah itu, mereka kembali ke Desa Wureh pada sore hari.

Sementara itu, anak-anak di Desa Bugalima alami trauma pascakonflik.

Trauma tersebut dialami salah satunya oleh anak dari Natalia Leni (44) warga Desa Bugalima.

Ia menceritakan, saat kejadian, ia mendengar seperti ledakan bom di sekitar kampung.

Mendengar suara tersebut, ia langsung membangunkan kelima anaknya dan berlari melewati kebun menuju Desa Wureh sejauh satu kilometer.

Setibanya di Desa Wureh, Natalia bersama suaminya menyeberang ke Kota Larantuka untuk mengungsi di kos yang disewa untuk anak keduanya yang masih duduk di bangku SMA.

Baca juga: Soal Konflik Antar Desa di Flores Timur, Ratusan Warga Mengungsi hingga Anak-Anak Trauma

"Pas ledakan itu, kami lari lewat kebun ke Desa Wureh untuk mengungsi di Wure sementara, malam jam 7, kami mengungsi ke Larantuka di anak nomor dua punya kos," ujar Natalia, dikutip dari TribunFlores.com.

Natalia menceritakan, ia berlari tanpa membawa apa-apa, bahkan tanpa alas kaki.

"Waktu lari kami  tidak bawa apa-apa, tidak pake sendal ke Desa Wureh," katanya.

Dari peristiwa tersebut, satu unit kios, rumah, kulkas, laptop, gading, dan motor ludes terbakar.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Anak-anak di Adonara Flotim Alami Trauma Pasca Konflik

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunFlores.com, Arnold Welianto/Paul Kabelen)(Kompas.com, Serafinus Sandi Hayon Jehadu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini