News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Pengeroyokan Tewaskan Buruh Proyek hingga Peran 11 Tersangka, Salah Satunya Rekan Kerja

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Atas) Yanto, terduga pelaku penyebar video yang menyebabkan Dedianus Kaliyo tewas dikeroyok massa. Dedianus Kaliyo (19) seorang pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali saat menjalani perawatan di rumah sakit, tubuhnya mengalami sejumlah luka-luka (bawah).

Sebelumnya, Dedianus Kaliyo (19), seorang buruh proyek jalan di kawasan Desa Bakbakan, Gianyar, Bali tewas dikeroyok warga.

Dedianus diduga menjadi korban salah sasaran.

Dia dikeroyok warga setelah dituding menyebarkan narasi provokatif melalui media sosial.

Padahal Dedianus tak pernah melakukan hal tersebut.

Dia hanya memosting story WhatsApp soal iring-iringan masyarakat Bali yang tengah menggelar upacara. 

Namun belakangan unggahan Dedianus itu tiba-tiba muncul di akun Tiktok @loghe.dorih.

Di unggahan itu juga disematkan narasi provokatif "orang bali yang ba**".

Akibatnya warga setempat marah hingga melakukan pengeroyokan terhadap Dedianus.

Korban sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Namun keesokan harinya nyawa Dedianus tak tertolong.

Awal Mula Pengeroyokan

Informasi dari Ketua III Flobamora Bali, Marthen Rowa Kasedu, awalnya Dedianus melihat iring-iringan masyarakat Bali sedang menggelar upacara. 

Dedianus kemudian memvideokan iringan umat tersebut kemudian diunggah di story WhatsApp.

"Almarhum Dedianus Kaliyo dan @loghe dorih adalah orang yang berbeda. Dedianus Kaliyo hanya pasang story WA, dalam videonya tidak ada tulisan apapun," ujar Marthen.

Marthen mengatakan, yang bersalah dalam kasus ini adalah pemilik akun @loghe.dorih.

Sebab pemilik akun tersebut yang mengambil story WA Dedianus lalu dibawa ke Tiktok dan dibuatkan caption yang membuat orang marah.

"Almarhum tidak tahu siapa pemilik akun @loghe.dorih, bahkan sampai meninggal pun almarhum tidak tahu bahwa videonya diambil dan ditambahkan caption yang membuat orang marah. Almarhum adalah korban salah sasaran," ujar Marthen.

Kronologis Pengeroyokan

Peristiwa ini terjadi Selasa (15/10/2024) pukul 23.32 Wita. 

Pengeroyokan dilatarbelakangi karena postingan di media sosial yang memancing emosi warga. 

Warga yang tersulut emosi berkumpul. 

Mereka curiga yang membuat video itu buruh proyek yang bekerja di sekitar sana.

Warga pun menggelar sweeping di sekitar areal proyek perbaikan jalan dan gorong-gorong. 

Mereka menemukan Dedianus di sebuah rumah penampungan pekerja proyek. 

Disebutkan ada sekitar 50 orang yang mendatangi Dedianus Kalaiyo.

Massa kemudian menyeretnya keluar dari tempat penampungan menuju jalan. 

Mereka langsung melakukan pengeroyokan beramai-ramai. 

Kabar ini kemudian sampai ke telinga polisi.

Dua unit mobil patroli dari Polsek Gianyar dan Polres Gianyar datang untuk mengevakuasi korban. 

Dedianus dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan dan sejumlah luka lainnya.

Saat dibawa ke RSUD Sanjiwani, Dedianus Kalaiyo masih dalam keadaan sadar bahkan masih bisa memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. 

Namun ia tak bertahan, ia meninggal keesokan harinya. 

Pelaku Ditangkap Polisi

Polisi akhirnya menangkap Yanto, terduga pelaku penyebar video yang menyebabkan Dedianus Kaliyo tewas dikeroyok massa di kawasan Desa Bakbakan, Gianyar, Bali.

Yanto adalah pemilik akun Tiktok @loghe.dorih yang memposting ulang video Dedianus dengan tulisan provokatif "orang bali yang ba**".

"Yanto pelaku pemosting video sudah ditangkap," ujar sumber Tribun Bali, Rabu (23/10/2024).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Duduk Perkara Pengeroyokkan Dedianus di Gianyar Bali Dibeber Polisi, Ini Peran 11 Tersangka Pelaku

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini