“Selanjutnya atas keterangan itu, inisiatif istri saya, Mas ini ditanya. Kalau memang betul Mas ini dipukul sama bu guru, siapa yang melihat kejadian itu,” katanya.
Sang anak pun menyampaikan sejumlah nama teman sekelasnya.
“Disampaikanlah nama-nama yang melihat peristiwa itu. Teman yang dalam satu kelasnya,” jelasnya.
“Terkonfirmasi bahwa betul mereka ini melihat. Melihat ibu guru melakukan pemukulan terhadap lanjut dia.
Setelah itu, Aipda WH berkoordinasi dengan Kapolsek Baito selaku pimpinannya atas kasus tersebut.
“Setelah itu yang kami lakukan saya berkoordinasi dengan Kapolsek dalam hal ini pimpinan saya,” katanya.
“Saya berkoordinasi, izin komandan saya meminta petunjuk,” lanjutnya.
Dia pun diarahkan datang ke kantor dan selanjutnya menemui Kapolsek Baito.
“Diarahkan untuk ke kantor. Kami datang ke kantor, kami sampaikan. Pak Kapolsek lihat, kebetulan pada saat itu ada Kanitreskrim,” jelasnya.
Selanjutnya, Kapolsek Baito disebutkan meminta untuk melakukan konfirmasi dengan guru Supriyani.
“Disampaikanlah sama Pak Kapolsek, coba konfirmasi sama yang bersangkutan (Supriyani-red),” ujar Aipda WH.
“Karena saya ditanya Pak Bowo maunya bagaimana. Saya sampaikan 'mohon izin komandan saya ikut petunjuk',” lanjutnya.
Selanjutnya, guru Supriyani pun dihubungi untuk memintanya datang ke Markas Polsek Baito.
“Pada saat itu dikonfirmasi sama yang bersangkutan, yang bersangkutan datang. Bu Supriyani datang ke Polsek ditanya,” katanya.