Seperti diketahui, kasus polisi tembak polisi ini bermula dari penegakan hukum yang dilakukan korban terhadap seorang sopir truk terkait aktivitas tambang ilegal di Solok Selatan.
Korban sebelum ditembak, telah melakukan penangkapan terhadap sopir truk yang mengangkut galian C.
Terkait hal itu, Dadang pun meminta agar sopir tersebut dibebaskan.
Ihwal hal tersebut, Ito pun menduga Dadang memiliki hubungan dengan sopir truk tersebut.
"Bisa saja kaitannya ada hubungan keluarga, ataukah ingin memang ada sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawab dia (Dadang), telah menerima mungkin setoran atau apa yang tanggung jawabnya harus bisa mengamankan siapa pun yang ada di dalam tambang ilegal itu," jelasnya.
Baca juga: Terancam Hukuman Mati AKP Dadang Mogok Makan Kondisinya Diungkap Kapolda Sumbar dan Ketua Kompolnas
Meski demikian, ia kembali menekankan, hal tersebut hanya sebatas analisisnya. Sehingga, ia pun mengatakan agar seluruh pihak menunggu hasil pendalaman polisi terkait motif pelaku.
"Kita memang sebaiknya menunggu hasil pengungkapan atau penyelidikan tentang motif pelaku, karena pasti ada banyak faktor," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kata Eks Kabareskrim soal Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan Keluarga atau Beking Galian C, https://jambi.tribunnews.com/2024/11/25/kata-eks-kabareskrim-soal-polisi-tembak-polisi-di-polres-solok-selatan-keluarga-atau-beking-galian-c?page=all