"Di grup WA , warga cuma komen 'Ora Kapok-kapok (tidak juga jera). Tapi responsnya biasa saja, karena warga sudah tahu wataknya seperti itu," ucapnya.
Beradarkan informasi yang didapat dari warga, klinik bersalin bidan DE sempat ditutup.
Saat itu, papan nama klinik sempat ditutp pakai kain.
"Tapi kurang tahu sejak kapan buka lagi. Dan setelah ditangkap, sekarang papannya sudah dicopot," katanya.
Saat proses penangkapan Bidan DE, Affandi mengaku didatangi pihak kepolisian untuk menjadi saksi.
Peristiwa itu terjadi sekitar Rabu (4/12/2024) pekan lalu.
"Saya dipanggil untuk menyaksikan penangkapan di TKP. Saat saya sampai di sana sudah banyak polisi yang berkumpul," ucapnya.
Affandi pun mengaku dirinya sempat menemui dan duduk bareng dengan tersangka dan polisi.
Namun, untuk mengurangi suasana keramaian, dirinya selaku pengurus wilayah RW berinisiatif untuk menyelesaikan kasus tersebut kepada polisi.
"Sehingga mereka dibawa ke kantor polisi agar warga tidak mendengar suara-suara," ujarnya.
Lebih lanjut, Affandi mengaku akan lebih meningkatkan sinergi dan kerja sama bersama Ketua RW setempat untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.
Pihaknya pun mengaku bakal meningkatkan kewaspadaan dan mengecek setiap usaha atau homestay yang beroperasi di wilayahnya.
"Untuk mengantisipasi hal-hal melanggar hukum terjadi di wilayah ini, kami akan selalu waspada dan hati-hati serta mengontrol apabila ada orang asing masuk maupun ngontrak di sini. Tidak hanya finansial saja yang dipikirin tapi keamanan dan kenyamanan serta kedamaian wsrga RW 09 juga diutamakan ke depan," ujarnya.
Tak Memiliki Izin Praktik
Bidan DM dan JE diketahui tidak mengantoni Surat Izin Praktik (SIP) sebagai bidan.