Bahkan, selama dua bulan ia disekap, pihak perusahaan sawit tak memberikannya makan dan minum.
Ia bertahan hidup berkat bantuan pekerja kebun sawit.
"Kami cuma mengandalkan makan dari kawan-kawan pekerja di kebun sawit yang kasihan,"
"Kadang ada yang datang nanya sudah makan belum, atau ada yang kasih susu buat anak saya,"
"Kalau dari orang perusahaan tidak peduli sama sekali. Kebetulan anak saya memang tidak minum ASI, tapi minum susu bubuk bayi," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Breaking news: Kasus Penyekapan Ibu dan Anak di Belitung Timur, 35 Hari Tanpa Akses Keluar Kamar
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Posbelitung.co, Bryan Bimantoro/Deddy Marjaya)