Sementara itu, menurut Frank Heemskerk, pidato yang disampaikan Presiden Jokowi itu adalah sebuah provokasi bagi para pemimpin dunia untuk mulai mengupayakan kerja sama.
"Standing ovation for president @jokowi at opening #AM2018Bali. Instead of diplomatic&political correctness he used humor&provocative sheets, based on Game of Thrones. Key message: confrontation&collision result in suffering for losers AND winners" kicau Frank.
Seperti yang diberitakan sebelumnya melansir dari Kompas.com pada Jumat (12/10/2018), mengumpamakan kondisi ekonomi global seperti kisah di Game of Thrones.
"Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," kata Jokowi yang disambut tawa dari para hadirin.
Istilah 'Winter is Coming' sendiri adalah sebuah fase yang ada di dalam Game of Thrones, fase-fase akan hadirnya sesuatu yang akan merugikan seluruh houses yang ada di Game of Thrones.
Diketahui, Rapat Pleno itu dihadiri para pimpinan negara, menteri ekonomi, gubernur bank sentral, hingga pejabat di bidang pembangunan lainnya dari seluruh negara di dunia.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa hubungan antarnegara maju saat ini sama seperti perselisihan yang terjadi di antara para Great Houses dalam Game of Thrones.
Di dalam kisahnya, Great Houses paling bersaing untuk mengambil alih kendali The Iron Throne.
Perselisihan antara Great Houses berlangsung hingga ada satu houses yang berjaya sementara houses lainnya mengalami kesulitan.
Namun, ketika saling berselisih, para houses tidak menyadari ketika winter is coming, diketahui ada evil winter (atau lebih tepatnya White Walker) mengancam keberadaan mereka semua dan berpotensi untuk menghancurkan kehidupan seluruh Great Houses.
"Dengan adanya kekhawatiran ancaman evil winter tersebut, akhirnya mereka sadar tidak penting siapa yang duduk di The Iron Throne, yang penting kekuatan bersama untuk mengalahkan evil winter, agar goncangan global tidak terjadi, agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda," tutur Jokowi.
Menurutnya, dalam konteks ekonomi global saat ini, sudah saatnya seluruh negara saling bekerja sama untuk mencegah terjadinya kehancuran dunia yang salah satunya disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin ekstrem.
"Untuk itu, kita harus bertanya, apakah sekarang saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi? Sekali lagi, apakah sekarang ini merupakan saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi? Ataukah saat ini waktu yang tepat untuk kerja sama dan kolaborasi?" ujar Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa serial televisi populer ini akna masuk dalam sesi terakhir.