Sementara itu, sebanyak 150 personel aparat gabungan dari TNI dan Polri telah diberangkatkan ke Kali Yigi - Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018).
Keberadaan aparat TNI dan Polri di Nduga, guna mengecek informasi adanya 31 pekerja PT Istaka Karya, yang mengerjakan pembangunan jembatan di Kali Yigi - Kali Aurak tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata ( KKB).
Wakapolres Jayawijaya Kompol A Tampubolon mengungkapkan, saat ini sekitar 150 personel gabungan Polri dan TNI sudah berangkat ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasinya.
“Kalau tidak ada hambatan. Kemungkinan sekitar satu-dua jam lagi mereka akan tiba di lokasi. Semoga kita dapat informasinya,” ungkap Tampubolon.
Baca: 150 Personel TNI dan Polri Diterjunkan untuk Selidiki 31 Pekerja Jembatan Ditembak KKB di Nduga
Para pekerja jembatan ini merupakan karyawan PT Istaka Karya, Perusahaan BUMN yang beralamat di Jakarta serta Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk lokasi di Papua.
Informasi awal menyebutkan, jumlah pekerja jembatan yang terbunuh adalah 24 orang.
Sementara 10 pekerja lainnya berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.
“Ada dua orang tukang berhasil menyelamatkan diri ke rumah seorang pendeta dan delapan orang menyelamatkan diri ke rumah satu anggota DPRD Nduga,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya, Senin (3/11/2018) malam dikuitip dari Kompas.com.
Jumlah itu kemudian bertambah menjadi 31 orang.
“Ya. Informasi 31 orang pekerja pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak yang tewas dibunuh KKB sudah kami terima."
"Kami saat ini masih mengecek kebenaran informasi itu,” kata Kapolres Jaya Wijaya AKBP Yan Pieter Reba.
Sebanyak tujuh dari delapan pekerja yang menyelamatkan diri ke rumah keluarga anggota DPRD setempat juga terbunuh.
Sementara seorang pekerja berhasil melarikan diri.
“Jadi ada 8 orang sebelumnya dikabarkan berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat."
"Tapi kabarnya tadi sore mereka dijemput dan dihabisi nyawanya. Hanya ada satu orang dari delapan itu yang informasinya berhasil melarikan diri,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)