5. Penjelasan BMKG
Pusat Kepala Pusat Informasi Gempa Bumi dan tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, agar warga tidak panik dan resah terkait amblesnya badan Jalan Gubeng, Surabaya.
Sebab, amblesnya badan jalan imi bukan peristiwa likuefaksi.
"Berdasarkan pengamatan, amblesan tanah yang terjadi dengan kedalaman sekitar 30 meter dan lebar 8 meter ini merupakan peristiwa amblesan tanah."
"Bukan peristiwa likuefaksi yang banyak dikabarkan karena tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian," ujar Triyono melalui siaran pers, Kamis (20/12/2018).
Berdasarkan hasil analisis gelombang seismik (kegempaan) yang tercatat, peristiwa amblesan tanah ini juga bukan akibat oleh gempa bumi (aktivitas tektonik) seperti yang beredar di media sosial.
Catatan kegempaan tidak menunjukkan adanya mekanisme pergeseran batuan.
Sensor kegempaan mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah sehingga ini dikategorikan sebagai aktivitas lokal.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)